Dulu, saya sama sekali tidak pernah berpikir akan berurusan dengan Pegadaian. Sampai tahun lalu saat saya membutuhkan uang tunai dalam waktu singkat. Waktu itu, saya dan suami mendapat proyek untuk mengerjakan sebuah liputan di sepuluh propinsi. Di satu sisi kami senang. Itu artinya kami akan mengunjungi banyak lokasi di Indonesia. Beberapa diantaranya belum pernah kami datangi. Di sisi lain, kami juga bingung. Melakukan serangkaian perjalanan berarti kami harus menyiapkan sejumlah peralatan dan dana operasional. Padahal honor proyek itu baru akan dibayar setelah pekerjaan berjalan bahkan pelunasannya menunggu seluruh liputan selesai. Padahal, total kegiatan tersebut bisa berlangsung antara tiga hingga lima bulan. Kami juga harus mempunyai cadangan biaya hidup sampai masa pembayaran honor.
Waktu itu uang kami baru saja terpakai untuk biaya pulang kampung dan lebaran. Kami juga membutuhkan dana untuk membeli beberapa peralatan yang akan kami pergunakan selama melakukan perjalanan. Saya kemudian teringat kalau memiliki satu set perhiasan emas pemberian suami. Awalnya, saya sempat berpikir untuk menjual kalung dan gelang tersebut. Namun, saya berpikir kalau barang tersebut dijual, saat memiliki dana kembali, saya belum tentu bisa mendapatkannya kembali. Untung saja saya teringat Pegadaian. Saya bisa melakukan gadai emas tadi ke pegadaian untuk mendapat pinjaman modal.
Dulu, saya berpikir kalau menggunakan jasa lembaga keuangan seperti Pegadaian emas membutuhkan waktu lama dan proses yang berbelit-belit. Ternyata saya salah. Saya cukup membawa tanda pengenal dan emas yang akan saya jaminkan. Saya sangat terbantu karena Pegadaian memiliki beberapa kantor cabang di dekat rumah. Saya sempat kaget karena biaya yang saya keluarkan untuk mendapat pinjaman sangat terjangkau. Tiap transaksi, nasabah hanya dikenai biaya administrasi Rp. 15.000. Dengan nilai pinjaman dibawah Rp 20.000.000, tiap 15 hari nasabah hanya perlu membayar 1.15% dari besarnya dana yang ia pinjam. Itu artinya setiap pinjaman satu juta saya hanya perlu membayar Rp. 11.500. Jumlah yang tidak seberapa jika dibandingkan dengan manfaat yang saya peroleh.
Dan saya memiliki waktu hingga 120 hari untuk mengembalikan pinjaman tersebut. Tenggang waktu yang cukup untuk mengumpulkan dana untuk mengambil barang yang digadaikan. Menggadaikan perhiasan juga membuat saya belajar cara baru untuk berinvestasi: lewat tabungan emas. Pegawai Pegadaian menawarkan pembelian emas dengan cara cicilan. Bisa dibilang itu mirip menabung. Kita bisa membeli emas dengan berat mulai dari 5 gram hingga 1 kilogram. Uangnya bisa dicicil hingga 5 tahun.
Saya langsung berpikir merencanakan menabung dalam bentuk emas. Bisa jadi, suatu saat nanti saya memerlukan uang dalam waktu singkat. Emas tersebut bisa saya gunakan sewaktu-waktu sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari Pegadaian. Sepertinya, Pegadaian merupakan salah satu alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan kebutuhan uang dalam waktu cepat.