Kamis, 14 Januari 2016

Sekolah untuk anak Berkebutuhan Khusus


Waktu pertama kali datang ke Sekolah Alam Baturaden, saya tertarik dengan satu anak yang berbeda. Umurnya sekitar 9 tahun tetapi ia bertingkah seperti anak empat tahun. Saya melihatnya sedang merajuk. Seorang fasilitator membujuknya untuk membuat roket bersama murid lain. Beberapa teman sekelas berusaha menghiburnya dan mengajak merakit roket bersama.

Saya langsung membayangkan jika anak down sindrom tersebut belajar di sekolah umum. Bukannya mengajak bermain, anak lain pasti menjadikannya sasaran bullying. Bisa jadi ia akan diejek karena anak lain melihat perbedaan sebagai suatu kekurangan. Tapi tidak di sekolah alam. Murid-murid diajar berpikir kritis sehingga mereka berempati terhadap temannya yang difabel.

Beberapa waktu kemudian, saya beruntung bisa bertemu dengan Lendo Novo sang pencipta konsep sekolah alam. Ia bercerita tentang keinginannya supaya semua anak mendapat kesempatan yang sama di dunia pendidikan. Waktu kecil, Lendo Novo bermimpi bisa bersekolah bersama sang kakak. Sayang, hal tersebut tidak terlaksana karena kakaknya yang down syndrome harus masuk SLB.



Di Sekolah Alam, anak-anak yang berkebutuhan khusus mendapatkan guru bayangan. Fasilitator ini memiliki kemampuan khusus sehingga dapat mendampingi anak difabel untuk mengikuti pelajaran seperti teman lainnya. Sayangnya, konsep sekolah seperti ini hanya dimiliki sekolah-sekolah tertentu. Kebanyakan sekolah yang menerima murid difable adalah sekolah swasta berbiaya mahal. Yang belum tentu terjangkau oleh orangtua dengan pendapatan menengah ke bawah.

Pemerintah sendiri sudah mulai mengkampanyekan sekolah inklusi. Sayang kebanyakan berhenti di tingkat perundangan. Kalaupun sekolah umum menerima murid difabel, mereka tidak memiliki guru yang tahu cara berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus.  


Saya jadi teringat teman saya yang tuna netra. Namanya Melisa. Waktu SD, ia mengalami low vision. Di bangku SMP, penglihatannya semakin memburuk. Dulu beberapa kerabatnya menyarankan supaya ia masuk SLB. Hal tersebut ditentang sang ibu dan dokter matanya. Mereka beranggapan Melisa pintar. Jika ia masuk SLB, ia akan kesulitan melanjutkan pendidikan tinggi. Melisa yang ingin sekolah tinggi kemudian memilih masuk sekolah umum. Yang ia tahu, SLB di tingkat sekolah menengah atas kebanyakan hanya menyediakan jurusan musik atau pijat. Sedangkan ia tertarik mempelajari bahasa.

Sebagai murid satu-satunya yang berkebutuhan khusus, Melisa harus bekerja lebih keras supaya tidak tertinggal. Gurunya yang tidak pernah mengajar murid difable kerap tidak tahu bagaimana memperlakukan murid khusus ini. Melisa hanya bisa mendengar pelajaran karena ia tidak bisa membaca papan tulis. Tiap hari ia meminjam catatan teman untuk difotokopi. Di rumah, sang ibu membacakan catatan tersebut untuknya.

Pelajarannya semakin mudah setelah ia berkenalan dengan sebuah lembaga yang menangani tuna netra. Melisa belajar menulis dengan huruf braile. Ia juga mengenal tape untuk merekam guru saat mengajar di kelas.

Menjadi anak yang berbeda kerapkali membuat Melisa harus membayar lebih. Saat ujian, ia harus membayar biaya dua kali lipat murid biasa. Guru-guru kadang menodongnya untuk membawakan makanan dengan alasan mereka meluangkan waktu lebih untuknya dibanding murid lain.

Masalah terberatnya muncul saat masuk SMA. Melisa sempat ditolak 4 sekolah umum meski nilai ebtanas murninya diatas rata-rata. Setiap wawancara, pihak sekolah menolaknya dengan alasan sudah tidak ada kursi atau mereka khawatir Melisa akan dihina murid lain. Akhirnya ia bisa masuk sebuah sekolah karena orangtuanya kenal pemilik yayasan.


Kini, Melisa yang mengambil program S2 Linguistik Terapan mulai bisa belajar di tengah-tengah mahasiswa lain. Beberapa lembaga yang mengurus Tuna Netra mengenalkannya pada teknologi yang memudahkannya belajar.  Selain itu, teman kuliah dan dosennya lebih bertoleransi kepada murid berkebutuhan khusus.

Pemerintah sendiri sudah mulai mengkampanyekan sekolah inklusi. Sayang kebanyakan berhenti di tingkat perundangan. Kalaupun sekolah umum menerima murid difabel, mereka tidak memiliki guru yang tahu cara berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus.




3 komentar :

  1. Hello my good people of Asia,may ALLAH be praised, my name is Mahmud Simon, An INDONESIA citizens but i am based here in MALAYSIA; I want to use this medium to tell you all about the goodness of God that has finally lead me to this good lender through Mrs Nurliana Novi, a really original loan lender named Elina Johnson, director ELINA JOHNSON LOAN FIRM, after i have been scammed by fake lenders, I was broke, despair and do not know what to do and who to believe, then she came and put a huge smile on my face in my biggest surprise. I know most of you has also been a victim of fraud, you should not bother anymore because I have to convey the good news and the only lender you can trust,

    Again after i got the loan from her i invested in a business and i saw that i needed more, I was shock when the mother gave me another loan in addition to the previous loan, my good people i have seen it and i am part of the experience, today my life has a new turn thanks to mother Elina, yes you might be scared because of fake testimonies you have heard but i am a witness and if i am telling lies may ALLAH take my life, my there people if you want a genuine loan she is the only one you can trust,

    Mrs Elina Johnson of the ELINA JOHNSON LOAN FIRM just contact her today via email: elinajohnson22@gmail.com » for more info on how to get your loan or you can contact me through my email for further guidance; mahmudsimon2@gmail.com, and advice on how to apply for a loan from Mrs. Nurliana Novi on nurliananovi96@gmail.com. I wait to hear your own good news, Thank you all and may ALLAH be praised.

    BalasHapus
  2. Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya Yeyes Ristintares tolong, saya ingin membagikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini agar semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Allah benar-benar mendukung saya melalui kebaikan Ibu Ny. Helen Wilson. Setelah beberapa periode mencoba untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan ditolak, jadi saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya ditipu dan saya kehilangan lebih dari 32 juta Rupiah dengan pemberi pinjaman yang berbeda setelah membayar beberapa biaya dan tidak mendapatkan pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan seorang teman saya yang kemudian memperkenalkan saya kepada Ny. Helen Wilson, pemberi pinjaman di perusahaan, jadi teman saya meminta saya untuk melamar dari ibu Helen, jadi saya memanggil keberanian dan menghubungi Ibu Helen.

    Saya mengajukan pinjaman 900 juta dengan tingkat bunga 2%, sehingga pinjaman itu disetujui tanpa tekanan dan semua pengaturan dibuat pada transfer kredit, karena fakta bahwa itu tidak memerlukan jaminan dan jaminan untuk pinjaman transfer saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi aplikasi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari 48 jam uang pinjaman telah disetorkan ke rekening bank saya.

    Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya dikreditkan dengan jumlah 900 juta. Saya sangat senang bahwa Allah akhirnya menjawab doa saya dengan memesan pinjaman saya dengan pinjaman asli saya, yang memberi saya keinginan hati saya. mereka juga memiliki tim ahli yang akan memberi tahu Anda tentang jenis bisnis yang ingin Anda investasikan dan cara menginvestasikan uang Anda, sehingga Anda tidak akan pernah bangkrut lagi dalam hidup Anda. Semoga ALLAH memberkati Ny. Helen Wilson untuk membuat hidup saya mudah, jadi saya menyarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Ny. Helen melalui email: (helenwilson719@gmail.com) atau Whatsapp: +1-585-326-2165 untuk Anda pinjaman

    Ada perusahaan palsu lain yang menggunakan kesaksian saya secara online untuk mencapai keinginan egois mereka, saya satu-satunya dengan kesaksian yang benar ini, harap berhati-hati terhadap orang-orang ini. Akhirnya saya ingin berterima kasih kepada Anda semua karena telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian sejati hidup saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa Allah akan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Sekali lagi nama saya Yeyes Ristintares, Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: yristintares@gmail.com

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum
    Data pribadi
    Negara: Indonesia
    Nama: Wahyu Sapto Handoko
    Email: wahyusaptohandoko256@gmail.com
    Alamat: Jl. Sukarela rt.02 / 05 Paninggilan, Ciledug, Tangerang
    Sudah empat tahun sekarang saya telah memberikan kesaksian tentang bagaimana saya meminjam Rp1,2 miliar dari ibu Helen dan beberapa orang meragukan saya karena tingkat penipuan online. Ibu Helen Wilson telah memberi saya satu hal lagi untuk tersenyum karena setelah menyelesaikan angsuran pinjaman bulanan yang saya pinjam sebelumnya, saya memohon kepada Ibu Helen bahwa saya ingin pergi untuk ekspansi bisnis lebih lanjut sehingga saya meminta tambahan Rp3,7 miliar setelah melalui saya proses hukum. pinjaman itu disetujui oleh manajemen mereka dan saya menerima pinjaman saya dalam waktu kurang dari 48 jam di rekening bank BRI saya. Saya tidak memiliki tantangan dengan bank karena Mrs. Helen Wilson dan tim manajemen pinjaman WEMA Finance telah dianggap sebagai pemberi pinjaman yang sah baik di Amerika Serikat, MALAYSIA, INDONESIA dan Rumania, sehingga tidak ada masalah sama sekali.
    Untuk pinjaman apa pun, saya sangat merekomendasikan Ibu Helen Wilson hari ini dan selalu
    Email: (helenwilson719@gmail.com)

    WA: +1-585-326-2165

    Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

    BalasHapus