Jumat tanggal 1 Mei lalu saya dan Gugun sejak jam 9 pagi nongkrong di pool Primajasa Cililitan. Kami mau ke Bandung untuk kemping rame-rame dengan komunitas OANC. Itu komunitas pecinta kegiatan luar ruangan yang ketemu di Kaskus. Ini tahun kelima mereka mengadakan Gathering Nasional.
Gara-gara nggak tahu kalau naik bus harus ambil nomer antri, kami santai-santai dan makan ketoprak dulu. Akibatnya, kami terdampar dan kepanasan lebih dari dua jam untuk dapat giliran berangkat. Di pool, kami ketemu Om Anwar, Griska, Arum, dan Uci yang juga mau ke gathnas. Saya dan Gugun naik bus tujuan Tasik jam sebelas lebih. Tapi lumayan, dengan ongkos 38.000, kami dapat bus ber-AC dan tempat duduk. Kami sampai di depan Rumah Sakit AMC Cileunyi jam 3 lebih. Di sana, sudah ada Ame dan Timbul yang setia menunggu peserta.
Berhubung peserta sudah terkumpul, Ame menyewakan angkot tambahan untuk mengantar kami ke Bumi Perkemahan Kiara Payung. Di angkot saya kenalan dengan Novi. Kami menghabiskan waktu dengan membahas supir angkot yang pecinta Hello Kitty. Pintu, dinding, dashbor, sampai kaca depan angkot penuh dengan sticker Hello Kity warna pink. Si sopir bahkan menaruh boneka kecil di depan kemudi. Kontras sekali dengan penampilannya yang berkulit gelap, rambut gondrong, dan memutar lagu-lagu Maroon 5.
Mobil berjalan ke arah luar kota. Kalau menurut tanda di pinggir jalan yang saya lihat, bumi perkemahannya ada di Sumedang, bukan Bandung. Kami lewat kebun-kebun sayur yang berbukit-bukit. Saat sampai, hampir separuh peserta datang duluan. Kami dapet nomer 169 dan 170.
Pertama sampai, saya langsung mencari tukang jual makanan. Buat jaga-jaga karena di pengumuman panitia hanya menyediakan 4 kali makan besar. Untunglah, panitia berbaik hati menjamu kita dengan cemilan dan kue-kue tambahan. Malam pertama menginap, peserta dibanjiri dengan jajan pasar. Ga tau namanya, yang penting enak. Lalu, ada juga kopi panas dari kedai ilalang. Paginya, panitia menyediakan surabi. Lengkap dengan penjual dan gerobaknya.
Besoknya, saya bangun jam 6 pagi untuk jalan-jalan sebentar. Senengnya pagi-pagi menghirup udara segar. Sambil kenalan atau ngobrol dengan teman lama yang nggak nyangka ketemu di sini. Gathnas kali ini banyak keluarga muda yang ikut. Lucu, lihat anak-anak balita yang baru belajar jalan liburan bareng orangtuanya. Sayang, saya beberapa kali melihat orang merokok di dekat bayi-bayi tadi. Tega banget. Pengen deh ngomong kalo saluran pernapasan bayi itu belum sempurna. Mereka rentan dengan racun dari asap rokok.
Sepertinya, acara paling di tunggu adalah pembagian doorprize. Peserta pasang telinga setiap panitia menyebut nomer. Lumayan kan kalau bisa dapet tenda, sepatu, atau jaket dari sponsor? Dalam sehari entah berapa kali saya mendengar percakapan: “Kau dapet apa? Nomerku belum dipanggil”. Saking nggak mau kelewatan doorprize, peserta nitip nomer tiap kali mau ke toilet atau sembahyang. Ini salah satu muka bahagia setelah dapet hadiah.
Gathnas kali ini materinya tentang fotografi dan travel writer. Tiap sesi, peserta rebutan bertanya. Entah karena mereka tertarik dengan materi, atau gara-gara kalau bertanya dapet kaos? Acara paling ramai adalah api unggun di malam kedua. Lagi-lagi peserta dimanjakan dengan makanan. Panitia menyediakan berkarung-karung jagung manis. Juga ayam bikini dengan berbagai rasa. Saya dan 6 orang teman baru rame-rame mencicipi rasa ayam goreng kalasan. Enak. Trus masih ada kacang dan ubi rebus. Ditambah bandrek dan bajigur panas. Tidur kenyang deh. Sepertinya, masih ada peserta yang tidak rela acara berakhir. Sebagian masih kumpul-kumpul. Saya masih mendengar suara mereka sampai jam 4 pagi.
Sebelum pulang, kami berkali-kali foto bareng. Sepertinya foto paling banyak dikopi peserta adalah foto membentuk angka 5 di sekeliling banner gathnas. Sampai ketemu tahun depan. Tempatnya sih belum ditentukan, tapi kemungkinan di seputaran Jawa Tengah. Semoga lebih ramai dan lebih banyak teman. Juga bagi-bagi lebih banyak doorprize :D