Kami lalu berputar-putar mencari tempat parkir mobil. Waktu mau berhenti di dekat candi, pertugas parkirnya mendekati mobil kami.
Tukang parkir : Mbak, parkirnya dah tutup.
Saya: Loh, bukannya nanti malam ada perayaan Waisak (bingung)
Tukang parkir : Ngg… Bukannya besok? (tidak yakin). Mbaknya coba tanya bagian informasi untuk jadwal jelasnya.
Kami lalu pergi ke Hotel Manohara untuk meminta jadwal perayaan waisak. Ternyata.. Pelepasan lampion dan detik-detik waisaknya itu tanggal 17 alias BESOK! Kami tertawa ngakak sambil terharu gitu.

Berhubung sayang banget kalau pulang karena sudah jauh-jauh datang, kami pergi ke pasar malam di Candi Mendut. Jalan-jalan dan makan jagung di sana. Jalan di sekitar Candi Mendut berubah jadi mirip pasar malam imlek. Banyak penjual baju-baju merah berkerah cheongsam dan topeng barongsay. Candi Mendut yang biasanya gelap saat malam, dikelilingi cahaya dari tenda meja sembahyang. Patung Buddha yang ada di dalamnya juga terlihat cantik karena penuh rangkaian bunga. Bagian dalam candi terlihat keemasan karena pantulan cahaya lilin.
Kami kemudian duduk-duduk di panggung dekat candi dan mengeluarkan bekal. Piknik deh. Malam itu ada tiga jenis pengunjung di candi: umat Buddha yang menyiapkan sesaji, keluarga yang mengantar anak-anak kecil bermain, dan mahluk nggak jelas seperti kami. TopX yang masih penasaran dengan puncak perayaan Waisak, ngajakin pergi lagi besok sore.
Semakin malam, ada banyak orang-orang muda datang. Kami kemudian pulang. Karena jalan ke luar candi ke arah Jogja macet berat, kami memilih lewat jalur alternatif. Ternyata… jalan ditutup karena jembatannya putus. Kita tertawa habis saat melihat ada banner raksasa di depan jembatan. Masa tulisannya: Sugeng Rawuh Wonten (artinya: selamat datang di) Misteri Jembatan Sorowi. Apa maksudnya coba? Terpaksa deh, pulang lewat jalan lain yang lebih jauh.
Hari kedua, kami berangkat sekitar jam 3.30 sore. Sengaja lewat jalan alternatif supaya nggak kena macet. Rutenya lewat Kali Bawang menembus Desa Candirojo. Ternyata asyik juga buat cuci mata. Pemandangan di sepanjang jalan bagus. Sawah-sawah bertingkat dan sungai-sungai menghiasi kiri dan kanan jalan. Sesekali bukit-bukit hijau kelihatan dari jauh.
Sampai di candi, kami pergi ke tenda tempat umat Buddha bersembahyang. Karena bosan menunggu, kami pindah ke depan pintu gerbang utama. Trus ketemu sama fotografer keturunan India. Namanya Sigh (kayaknya saya salah eja nama), sengaja datang dari Singapura buat lihat perayaan Waisak. Kami keasyikan ngobrol tentang tempat-tempat wisata di Indonesia sambil liat-liat foto-foto Sigh di iphonenya.
Tiba-tiba kami sadar, sepertinya dari arah candi, ada suara-suara orang berdoa. Trus kerumunan orang di dekat pintu utama sepertinya berkurang. Jangan-jangan mereka lewat pintu lain. Wuaa… kami langsung lari ke pintu samping. Lumayan olahraga malem tu. Ternyata, di depan gerbang ada kerumunan orang yang dilarang masuk.
Kami lalu bersekongkol dengan Sigh. Rencananya, dia akan masuk dan kami ngikut di belakang. Biasanya, orang Indonesia lebih ramah dengan orang asing. Kalau mereka tidak mengerti bahasa Sigh, kami pasti akan dibiarkan masuk candi. Ternyata gagal! Penjaga yang tidak bisa berbahasa Inggris sambil kebingungan menjelaskan tetap ngotot meminta undangan.
Saya dan TopX lalu membujuk Lio untuk masuk sambil menunjukkan KTPnya. Lio penganut Buddha, tapi dari aliran Hinayana yang tidak sebenarnya tidak merayakan Waisak. Petugasnya ngebolehin dia masuk. Saat saya dan TopX mau ngikut, petugasnya ngelihatin sambil bertanya: umat atau bukan? Dengan berat hati kami menggeleng dan dilarang masuk. Hiks!
Akhirnya, saya, TopX, dan Sigh lihat lampion-lampion beterbangan di atas candi dari balik pagar. Keren banget! Lingkaran-lingkaran cahaya yang tadinya besar saat terbang berubah jadi kunang-kunang besar warna kuning. Sigh menghibur diri, katanya sih November nanti dia akan pergi ke Thailand. Ada perayaan umat Buddha dan pelepasan lampion yang pengunjungnya bebas masuk.
Sekitar jam 10-an, penunjung dari dalam candi mulai keluar. Beberapa diantaranya mahasiswa ko-as mantan adik kelas TopX. Mereka pamer foto-foto dan manas-manasin. Katanya sih di dalam keren banget. Kesel nggak seh? Kami lalu berencana balas dendam ke Lio. Pokoknya dia harus bayarin kami makan karena masuk sendirian! Kalau engga, dia nggak boleh masuk ke mobil.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar